Monday, July 14, 2008

Ruginya Kalau Mudah Tersinggung

Bismillahirrohmaanirrohim
Assalamu'alaykum warohmatullaah wabarokatuh

Apa kabar anda hari ini wahai pembaca budiman?

Di kesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman pribadi saya. Sesuai titlenya, yaitu tentang ruginya kalau mudah tersinggung.

Latar belakang atas penulisan postingan ini adalah karena ingin memberikan gambaran betapa rugi punya sifat mudah tersinggung berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri.

Lets Start...

Dari kecil saya sudah dikenal dengan sifat yang mudah tersinggung dan suka ngambek (bahasa melayunya merajuk). kalo ada yang ngejek, ato kadang keinginan saya tidak diikuti, saya suka ngambek.
Sifat ini terus ada dalam diri saya sampai SMA, saya tahu karena ada teman yang memberi tahu, saat saya minta menyebutkan sifat jelek saya.
Sampai SMA, saya masih suka ngambek sama teman-teman saya, terutama teman-teman cewek. Saya juga heran, kenapa saya se-sensitif itu ya?? kalo uda ngambek, ga mau ngomong, ketemu jadi salah tingkah, kalo ada keperluan susah, pokoknya susah dah..

Beberapa hal yang sangat merugikan yang saya rasakan dengan punya sifat ini antara lain :
1. capek, karena sibuk ngurus hati, dikit-dikit sakit hati, dikit-dikit sakit hati.
2. silaturahmi kurang baik, dengan sering sakit hati dan ngambek dengan orang lain, membuat hubungan silaturahmi jadi turun naik, kadang baik, kadang ngga', dan bahayanya lagi kalo sampai terputus, na'uzubillahiminzalik...
3. rugi waktu, karena sakit hati butuh waktu tidak sebentar untuk ngilangin sakitnya,

sementara dalam masa sakit hati, biasanya orang tersebut tidak produktif.
4. teman-teman jadi takut akrab dengan kita, karena takut kita tersinggung, jadi mereka bergaul sekenanya saja.
5. tambah dosa, karena biasanya kalo lagi sakit hati dengan seseorang maka prasangka dan pikiran buruk datang untuk menyalahkan orang lain tersebut. pokoknya tambah sakit kalo liat orang itu senang, banyak teman, dapat kemudahan, dapat rezeki, dll.
6. menghambat proses kedewasaan, baik dalam berfikir, bertutur dan bertindak, karena orang yang mudah tersinggung kurang jernih dalam berfikir, kurang objektif apabila tersinggung.
7. dan banyak lagi lainnya, silakan pembaca bisa menambahkan kerugian yang lain...

INTINYA : OBATI PENYAKIT MUDAH TERSINGGUNG SEKARANG !!!!!
Belajarlah untuk mengerti dan memahami orang lain, belajar untuk mengalah, belajar untuk menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan.

Salah satu cara yang paling efektif adalah berfikir positif. Jika merasa perkataan atau perlakuan orang terhadap kita kurang baik, husnuzonlah, bisa saja dia khilaf, bisa saja kita yang salah persepsi, bisa saja dia sedang bercanda, bisa saja dia bermaksud baik mengingatkan kita, dan pikiran positif lainnya.

Kalaupun dia salah, belajarlah berbesar hati untuk memaafkan. Ingatlah kembali, bahwa dia hanya manusia biasa yang pasti berbuat kesalahan. Berbesarhatilah untuk mengambil pelajaran dari setiap kesalahan orang lain, untuk jadi referensi perbuatan kita selanjutnya. Jika tidak ada orang khilaf, maka mungkin kita tidak tau mana perbuatan yang kurang pantas untuk dilakukan.

Belajarlah etika dalam bergaul, agar nantinya kita bisa diterima dengan baik oleh semua orang.

Jangan sampai hati dan fikiran kita dimanipulasi oleh syetan.
Perubahan butuh perjuangan, Mulailah dari sekarang..

wallahu'alam

1 comments:

muslimah_pencariAllah said...

assalmu'alaikum wr.wb

hmm..
musti ulai dari mana ya?
hmm..mudah tersinggung.sensitif. yap.mungkin aku seperti itu.
tapi kalu sudah begitu, aku gag bisa menunjukkan pada orang lain, apalagi sama yang bersangkutan..kenapa? ya gag bisa aja..
nah biasanya aku dari kecil akan melampiaskan dengan menumbuk tembok, menumbuk tehel/lantai, makan banyak atau minum banyak.

lantaran tak bisa ngapa2in.
tapi kalau khusus ngambek setelah dimarahin "ibu", nah aku pasti mogok makan, seminggu atau dua minggu.

ya allah teman2ku bilang, aku semestnya tak menyiksa dirimu dengan memukul tembok seperti itu.."jangan nyiksa diri" begitulah arnis--temanku--mengatakan kepadaku

atau..
"ko orang yang susah ditebak. orang gag akan tau ko itu lagi marah atau enggak. marah ato enggak, ko pasti nyantai aja, senyum, bahkan bergurau sama orang yang bikin ko sakit hati.orang jadi sulit tau isihati ko." begitu pula kata ria--temanku--padaku.

Tapi akau mau bilang apa. aku hanya bilang, "enggak sakit kok. kalu emang sakit hati, ya gag bakal sakit, anggap aja mengeluarkan energi negatif keluar dari jasmani aku." begitu aku ngelesnya.

sekarang, aku merasa banyak sekali perubahan. terutama semenjak aku sekolah di smansa--nama keren sekolahku--aku merasa menemukan jati dir yang leih indah, lebih menyenangkan--walau sesungguhnya aku masih jauh dari yang benar2.dan sekarang, menumbuk tembok, dsb tak lagi hendak aku lalukan.hatiku lebih merasa tentram--syakinah--dan semoga ini bukan sesaat.

sebagai contoh..
baru-baru ini, temanku meng-SMS-KU DALAM RANGKA CURHAT..
dia bilang dia mencintai "A" dan dia merasa bersalah padaku, dia minta maaf. karena mencintai orang yang aku sayangi..dsb dsb...

alhamdulillah..sedikitpun tak terkena dihatiku rasa amarah apalagi amarah bernafsu yang membabi buta.
mungkin caraku salah--semoga allah mengampuni aku--aku membuatnya percaya bahwa aku tak tau apa2, SMS itu belum sampai.hanya supaya hubungan kami tak rusak, agar ia tidak jadi bersikap aneh lantaran merasa gag enak denganku..
sungguh malu jika aku mesti melakukan perbuatan yang sering perempuan lakukan terhadapku hanya lantaran makhluk Allah bernama laki-laki.

ingin sekali aku mengatakan ini padanya:

sungguh, aku tak pernah mempermasalahkan perasaan siapapun. terhadap siapapun. dan bagaimanapun. karena itu hak yang sangat manusiawi. perasaan itu ada--walaupun karena keteledoran manusia lantaran turunnya iman atau apapun--tak akan terjadi kalau allah tak mengizinkannya. sungguh takkan ada sesuatu kalau allah tak mengizinkannya. lantas bila aku marah, berarti aku marah sama allah. sehebat apakah diriku memarahi allah? seangkuh apakah diriku memusuhi allah? ya rabb,sungguh tak ingin sungguh tak ingin..

lagi pula, mencintai orang yang kusayangi apa salahnya? atau jangan2 kau mengira kau mencintai orang yang aku 'cinta'i?
masya allah, sepicik itukah kau menilaiku,teman. sudah kukatakan aku mencintai calon suamiku siapapun dia. lalu, andaikata aku mencintai seorang pemuda yang belum jelas apa dia mencintai aku atau tidak, lalu lantaran kau tak jujur padaku sebelumnya, atau lantaran kau memiliki perasaan seperti itu, aku harus tersinggung, marah,dsb?
ya allah ya rabbi,
kalau boleh jujur, sungguh kalau hati boleh jujur, 1 yg kusayangkan, sangat mengecewakan aku, bukan karena tak jujur mengenai perasaanmu, tapi mengapa kau membohongi aku. mengapa saat aku bertanya beberapa hal, semua jawaban adalah kebohongan.
itu yang sebenarnya aku sulit menata hatiku. tapi lantaran sebelumnya aku sudah bertekad, mulai sejak aku kuliah ini, hingga nanti, yang kuincar adalah cinta-Nya, lalu untuk apakah aku mempermasalahkan hal yang seperti itu lantaran karena amarah dan kekecewaanku. hanya akan membuat allah marah padaku karena ketidakikhlasanku? lalu menghancurkan nama baik yang telah mulai kucoba sedikit-demi sedikit ku ukir di hadapan Allah? atau membuat Allah marah, ketika ia telah me gabulkan doaku setiap sujudku'Ya allah, turunkanlah kesabaran dan keikhlasan di hatiku dalam menerima semua ketentuan dan ketetapanMu' lalu saat ini allah telah menunjukkan keMahaKuasaanNya dengan mengajari kesabaran dan keikhlasan, lalu aku rusak nikmat yang tak terkira itu dengan mempermasalahkan kebohonganmu padaku, wahai temanku. sungguh, sungguh aku malu di hadapanNya"

itulah yang ingin aku katakan, tapi sampai sekarang pun belum sempat aku utarakan. semata agara ia mengerti. semata agar aku tak goyah dengan prinsipku, sehingga aku merasa perlu melahirkannya lewat pernyataan agar suatu kala aku goyah, pernyataan itu akan mendorongku untuk bangkit kembali--Amin.


Sekarang aku menyadari, bahwa mempermasalahkan rasa sakit hati hanya akan menambah sakit hati.
aku ingin berubah. aku ingin jadi cewek yang berbeda. aku ingin jadi muslimah dan akhwat, bukan akhwit. aku ingin Allah memperhatikan aku. aku ingin namaku juga diukir di kerajaan langit, ya salah satunya dengan mengontrol emosi.

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template